Ketua Program Teknik Pemeliharaan Mesin Industri (TPMI) SMK Muhammadiyah Kartasura, Joko Widadi, berhasil mengadaptasikan mesin computer numerical control (CNC) mini router dengan harga murah. Mesin yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan industri seperti pembuatan topeng, ukiran, pemotongan pelat besi tebal, itu dijual dengan harga Rp. 25 juta/unit.
“Mesin ini yang membuat guru dan siswa SMK Muhammadiyah Kartasura. Sebenarnya mesin ini dibuat untuk mendukung proses belajar siswa. Selama ini mesin milling masih manual. Di era digital kami mencoba menerapkan sistem digital agar siswa bisa memahami digitalisasi mesin,” ujar dia ketika dijumpai Solopos di ruang kerjanya.
Menurut Joko, pengoperasian mesin digital ditunjang dengan perangkat komputer. Mesin untuk pembelajaran teknik mesin ini dibuat agar siswa memahami sistem komputerisasi. Dengan sistem manual, kata Joko, orang hanya mampu memproduksi satu unit barang dalam satu hari. Sebaliknya, CNC mini router bisa membuat topeng dalam waktu 10 – 20 menit yang belum diamplas.
CNC mini router, ujar dia, saat ini banyak dipesan pengusaha dari Jepara dan Jogja untuk membuat ukiran dan topeng. “Intinya barang yang simetris seperti wajah manusia bisa dibuat dengan mesin ini. Inilah hebatnya mesin CNC mini router,” ujar dia.
Menurut Joko, harga mesin sejenis CNC mini router tergolong mahal di pasaran. Harga paling murah adalah mesin produksi Taiwan yakni Rp. 50 juta per unit. Sebaliknya CNC mini router buatan SMK Muhammadiyah Kartasura hanya dijual Rp. 25 juta per unit.
Selain dipesan pengusaha, mesin ini juga dibeli SMK Muhammadiyah Jatinom, SMK Muhammadiyah Magelang, dan sekarang dipesan SMK Muhammadiyah I Solo. Mereka memesan mesin dalam rangka pembelajaran siswa. Tujuannya agar mereka bisa membuat sendiri, alias tidak usah membeli.
Kreativitas SMK Muhammadiyah Kartasura berkembang pesat lantaran beberapa faktor, diantaranya adanya kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ide awal pembuatan dari dosen UMS. Dosen tersebut membeli mesin dari Tiongkok. Lantaran harganya terlalu mahal, mesin dibongkar agar diketahui komponennya. “Karena ini mesin prototipe atau yang kali pertama dibuat, total menghabiskan dana Rp. 40 juta,” kata dia.
Sementara itu Kepala SMK Muhammadiyah Kartasura, Dwi Wuryanto, mengatakan CNC mini router nantinya bisa digunakan untuk memotong logam atau pelat tebal menggunakan laser. (Solopos)