Transformasi pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara 

Oleh: Muhammad Ibrahim, S.Sos

Salah satu tokoh pendidikan terkemuka di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem pendidikan Negara Indonesia. Ki Hadjar Dewantara mengatakan transformasi pendidikan berbeda dari sistem pendidikan kolonial karena mengutamakan kemerdekaan siswa untuk belajar dan membangun kepribadian mereka sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.

Perkenalkan ide tentang Trilogi Kepemimpinan. Dalam menjalankan kepemimpinannya di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara menggunakan tiga konsep kepemimpinan yaitu:

Ing Ngarso Sung Tuladha, yang berarti membimbing dengan contoh

Ing Madya Mangun Karsa, membangun keinginan

Tut Wuri Handayani, yaitu memberikan kekuatan untuk mendorong kreativitas

 Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa untuk memberikan kesempatan kepada penduduk lokal untuk mendapatkan pendidikan. Mempromosikan gagasan pendidikan holistik  Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa melalui olah raga, rasio, rasa, dan jiwa.

  • Ki Hadjar Dewantara mencetuskan filosofi “Tut Wuri Handayani” Menurut filosofi ini, seorang pendidik harus memberikan motivasi kepada siswanya, atau tut wuri handayani, dan memberi mereka kesempatan untuk tumbuh dan mandiri. Filosofi ini berkembang menjadi semboyan untuk pendidikan nasional di Indonesia, mendorong peran pendidik untuk membimbing secara bebas.
  • Pendidikan Berbasis Karakter dan Kebudayaan Nasional, Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan harus didasarkan pada budaya dan karakter Indonesia. Ini berarti bahwa siswa tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan akademik, tetapi juga diajarkan nilai-nilai tradisional, kebudayaan, dan moralitas yang sesuai dengan karakter bangsa.
  • Prinsip Tri-N Ki Hadjar Dewantara mengusulkan gagasan “Tri-N”, yang terdiri dari kata Niteni, Nirokke, dan Nambahi, yang berarti memperhatikan, menirukan, dan menambahkan. Konsep ini menekankan pentingnya pembelajaran aktif, di mana siswa mengamati, meniru, dan mengembangkan pemahaman.
  • Prinsip Kemerdekaan Belajar Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa setiap anak memiliki hak untuk belajar secara mandiri, yang berarti mereka tidak harus dipaksa atau dipaksa untuk belajar. Prinsip ini menekankan bahwa belajar harus menjadi proses yang alami dan menyenangkan bagi anak-anak.

Menurut transformasi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan harus memerdekakan pikiran dan jiwa siswa, membantu mereka menjadi lebih mandiri, dan memasukkan nilai-nilai kebudayaan. Gagasan-gagasannya sangat relevan untuk sistem pendidikan modern yang menghargai keragaman budaya, karakterisasi penting, dan kepribadian unik setiap siswa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top